Sambutan Kaprodi

Prof. Dr. Drs. Waston, M.Hum.

Ketua Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Peradaban manusia saat ini mengalami kebangkitan di dua sisi, teknologi dan spiritualitas. Revolusi Industri 4.0 menandai tantangan teknologi informasi yang sarat dengan penguasaan data dan jaringan. Tantangan ini harus dihadapi oleh siapapun di zaman ini, terutama bagi insan yang berkemajuan. Jawaban untuk tantangan tersebut tidak lain adalah penguasaan teknologi informasi bagi generasi kini, terutama para insan akademik yang memiliki tanggung jawab moral untuk berkiprah nyata di masyarakat. Pada dimensi spiritualitas, saat ini dunia menghadapi era kebangkitan iman dimana semangat beragama kian meningkat di berbagai penjuru dunia. Gelombang positif dalam peradaban ini juga menyimpan potensi lain yang menjadi tantangan, terutama meningkatnya sikap ekstrim dalam beragama yang mengarah kepada intoleransi dan kekerasan. Jawaban untuk tantangan ini adalah dengan mengembangkan keberagamaan yang ramah, inklusif, dan toleran. Oleh karena itu, pendekatan multikultural perlu mendapat porsi lebih dalam rangka menjawab tantangan tersebut, apalagi dalam konteks Indonesia sebagai nation-state yang kaya dengan keragaman budaya dan agama; serta dalam konteks pergaulan global yang meniscayakan pemahaman antar budaya pula.

Menyadari tantangan tersebut Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta mendesain konsep pendidikan yang berkemajuan dan terbuka terhadap keragaman. Konsep yang diusung adalah Pendidikan Agama Islam berparadigma demokrasi dan multikulturalisme. Konsep ini sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran universitas yang siap turut serta memberikan arah perubahan dalam peradaban. Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PDPAI) membangun kurikulum sesuai KKNI dan SNPT demi menghasilkan pembelajaran yang komprehensif dalam dimensi keislaman, keahlian bidang pendidikan, wawasan demokrasi dan multikulturalisme, serta kemampuan untuk membangun eksistensi dan peran secara global/internasional.

Dalam mencapai tujuan dan sasarannya, PDPAI ditopang dengan tata pamong profesional yang terintegrasi dengan sistem yang dibangun oleh UMS. Secara umum tata pamong UMS bersifat meritokratik dan berbasis sistem teknologi informasi sehingga akuntabilitas, transparansi, dan kredibilitasnya benar-benar terjamin. Dengan sistem yang seluruhnya telah berbasis IT, civitas akademik mendapatkan banyak kemudahan dalam segala aktifitas baik pembelajaran, penelitian, maupun administrasi dan operasionalisasi lembaga. Sistem yang dibangun juga mempercepat (accelerate) civitas akademik untuk meraih pengakuan nasional dan internasional terutama melalui publikasi karya-karya ilmiah pada jurnal-jurnal bereputasi nasional dan internasional. Selain itu jejaring kerjasama yang dibangun, baik di aras lokal maupun global, juga mempercepat dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan wawasan, pengalaman, dan ketrampilannya melalui workshop, colaborative research, co-authorship, symposium, seminar, dan berbagai kegiatan lainnya.

Dalam rangka menjamin kualitas pendidikan, PDPAI UMS digerakkan oleh para Guru Besar dan Lektor Kepala yang bidang keahliannya sesuai dengan kebutuhan kurikulum, yakni tujuh profesor dan empat associate-profesor. Selain itu masih ditopang para dosen tamu dan praktisi yang memperkaya keilmuan dan pengalaman untuk mahasiswa. Dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap dan modern serta kekuatan dana yang cukup, semua proses pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai harapan. PDPAI juga terus meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai tuntutan global, e-learning, tele-conference, dan bentuk-bentuk media pembelajaran mutakhir telah mampu dilaksanakan di PDPAI UMS.

Meskipun sebagai prodi baru PDPAI UMS saat ini belum memiliki lulusan, namun demand di masyarakat untuk menanti kontribusi para doktor berwawasan multikultural dan demokrasi sangat tinggi. Sehingga PDPAI UMS optimis para alumni akan terserap sangat cepat di masyarakat karena keahlian alumni PDPAI UMS memang sangat dibutuhkan di masyarakat. Meski demikian, PDPAI UMS tetap fokus meningkatkan kualitas agar menjadi program Doktor PAI unggulan. Apalagi kompetitor semakin banyak bermunculan. Beberapa perguruan tinggi di sekitar UMS juga mulai membuka Program Doktor PAI. Hal ini positif, sebab dapat meningkatkan motivasi kompetisi bagi PDPAI UMS dan juga dapat menambah jejaring kerjasama untuk pengembangan keilmuan dan peradaban.

Akhirnya, penting untuk diakui bahwa PDPAI sebagai prodi baru di UMS memang masih perlu dukungan berbagai pihak untuk terus berkembang. Dengan bekal optimisme dan profesionalisme pengelola UMS, PDPAI yakin akan dapat meningkatkan kualitas dan layanannya sehingga banyak berkontribusi bagi masyarakat ke depan.

Scroll to Top